Minggu, 04 Juni 2017

Riset Pemasaran Global

RISET PEMASARAN
Informasi merupakan bahan baku yang amat penting dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang sukses. Penelitian pemasaran adalah pengumpulan informasi dalam modus scanning riset. Terdapat dua modus riset :
1.      Investigasi : pencarian informasi spesifik yang relatif terbatas dan informal.
2.      Penelitian  : usaha terorganisasi formal untuk mengumpulkan informasi spesifik dengan  tujuan tertentu.
Terdapat dua cara untuk melakukan riset pemasaran. Pertama adalah mendesain dan mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan. Kedua adalah menggunakan perusahaan luar yang mengkhususkan diri dalam riset pemasaran internasional. Tidak menjadi soal apakah studi dilaksanakan oleh staf perusahaan sendiri atau oleh orang luar (atau menggunakan kombinasi keduanya), tetap terdapat beberapa faktor dan isu yang harus diperhatikan.
Tingkat Komparabilitas Data Internasional
Stasistik internasional mudah digugat sehubungan dengan kekurangan dan kualifikasi mengenai tingkat komparabilitasnya (dapat diperbandingkannya). Tidak adanya teknik pengumpulan data standar menyebabkan kita tidak mungkin membandingkan statistik internasional. Di jerman, misalnya, pengeluaran konsumen terutama diperkirakan atas dasar tanda penerimaan pajak, sedangkan di Inggris pengeluaran konsumen diperkirakan bukan hanya atas dasar data tanda penerimaan pajak tetapi juga dari survai rumah tangga dan sumber produksi.
            Bahkan dengan teknik pengumpulan data standar, perbedaan definisi masih dijumpai di berbagai tempat di seluruh dunia. Dalam beberapa kasus, perbedaan ini hanya kecil; dalam kasus yang lain, perbedaan itu amat signifikan. Jerman, misalnya, mengelompokkan pembelian pesawat televise sebagai pengeluaran untuk rekreasi dan hiburan, sedangkan pengeluaran yang sama dimasukkan dalam kelompok pengeluaran untuk perkakas rumah, dekorasi, dan peralatan rumah tangga di Amerika Serikat.
TABEL Klasifikasi Umur dari Survei Konsumen, Pasar Utama
Meksiko
Venezuela
Argentina
Jerman
Spanyol
Italia
Filipina
14-18
10-14
14-18
14-19
15-24
13-20
14-18
19-25
15-24
19-24
20-29
25-34
21-25
19-25
26-35
25-34
25-34
30-39
35-44
26-35
26-35
35-44
35-44
35-44
40-49
45-54
36-45
36-50
46+
45+
45-65
50+
55-64
46-60





65+


Sumber: Pepsico International.
            Data hasil survai mungkin lebih banyak menghadapi masalah tidak dapat diperbandingkan. Ketika PepsiCo International, salah satu pengguna riset internasional, meninjau datanya ternyata kurang dapat diperbandingkan dalam sejumlah bidang. Tabel diatas menunjukkan bagaimana kategori umur dikembangkan di tujuh negara yang di survai oleh PepsiCo.
            Fleksibilitas memang memiliki kelebihan  dengan  memungkinkan pengelompokkan untuk analisis lokal yang lebih relevan dengan masalah (14 sampai 19 tahun, misalnya, mungkin merupakan definisi yang lebih berhubungan dengan masalah disebuah negara, sedangkan 14 sampai 24 tahun mungkin merupakan definisi yang lebih bermanfaat dari segmen yang sama di negara lain), kelompok riset pemasaran kantor pusat PepsiCo menunjukkan bahwa bila data dilaporkan ke kantor pusat dalam interval standar 5 tahunan, mungkin hasil yang diperoleh di sebuah negara dapat dibandingkan dengan hasil dari negara lain. Tanpa standarisasi ini, perbandingan seperti itu tidak dapat mungkin dilakukan. Oleh karena itu kelompok riset pemasaran kantor pusat perusahaan merekomendasikan agar standar interval lima tahun dijadikan persyaratan dalam sebuah laporan ke kantor pusat, tetapi interval lain yang dipandang bermanfaat untuk tujuan lokal diperbolehkan. PepsiCo juga menemukan bahwa definisi pasar lokal mengenai konsumsi berbeda demikian besar sehingga tidak mungkin membuat perandingan antar pasar dari angka pasar. Contoh definisi mengenai konsumsi ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel Definisi konsumsi yang dipergunakan oleh peneliti pasar PepsiCo
Meksiko
Berapa kali produk dikonsumsi pada hari itu sebelum wawancara.
Venezuela
Berapa kali produk dikonsumsi pada hari itu sebelum wawancara.
Argentina
Jumlah botol yang dikonsumsi pada hari itu sebelum wawancara.
Jerman
Jumlah responden yang mengkonsumsi “setiap hari atau hampir setiap hari”
Spanyol
Jumlah botol yang dikonsumsi “paling sedikit sekali seminggu”
Italia
Jumlah responden yang mengkonsumsi produk pada hari itu sebelum wawancara.
Filipina
Berapa gelas produk dikonsumsi pada hari itu sebelum wawancara.
            Salah satu nilai penting dalam komparibilitas dalam survai di berbagai negara adalah bahwa komparibilitas tidak harus merupakan hasil dari kesamaan metode. Suatu survai yang mengajukan pertanyaan yang sama dan menggunakan metode yang tidak sama tidak selalu memberikan hasil yang dapat diperbandingkan antar negara. Misalnya, bila data dicatat per rumah tangga, definisi mengenai rumah tangga dari negara-negara yang disurvai mungkin berbeda. Dengan demikian jelas bahwa hasil yang dapat diperbandingkan harus ditetapkan terlebih dahulu; tidak begitu saja merupakan hasil dari kesamaan metode. Untuk memastikan agar hasil itu dapat diperbandingkan tergantung pada cara untuk mengetahui apakah metode yang dipakai akan menghasilkan pengukuran yang identik atau tahu cara untuk mengoreksi bias yang mungkin terjadi.
Menilai Peluang Pasar
Wakil presiden direktur keuangan dan wakil presiden pemasaran dari sebuah perusahaan sepatu melakukan perjalanan keliling dunia untuk memperkirakan potensi pasar produk mereka. Mereka tiba di sebuah negara berkembang yang miskin dan keduanya segera menyadari bahwa tidak seorang pun di negara berkembang miskin itu mengenakan sepatu. Wakil presiden untuk keuangan berkata. “kita balik lagi saja ke pesawat. Tidak ada pasar untuk sepatu di negara ini.” Wakil presiden untuk pemasaran menjawab, “betapa besar peluang yang terbuka! Setiap orang di negara ini adalah pelanggan potensial!”
Cerita ini menunjukkan perbedaan antara pasar yang ada dan pasar potensial. Pasar yang ada untuk sepatu di negara itu nol. Pasar potensial adalah nol di mata wakil presiden untuk keuangan, tetapi amat besar di mata wakil presiden untuk pemasaran.
Ada tiga kategori dasar permintaan dan dengan demikian ada tiga kategori dasar juga untuk peluang pasar: permintaan yang sudah ada(existing), permintaan tersembunyi (latent), dan permintaan yang baru mulai (incipient). Sesuai dengan namanya, pasar yang sudah ada (existing market) adalah pasar yang kebutuhan pelanggannya dilayani oleh pemasok yang sudah ada. Paling sedikit dalam teori, besar pasar yang sudah ada dapat diukur. Tugas pengukuran adalah salah satu metode yang dirancang untuk mengidentifikasi tingkat pembelian atau konsumsi produk yang bersangkutan.
Permintaan tersembunyi (latent demand) adalah harga yang akan diekspresikan bila produk ditawarkan kepada pelanggan dengan harga yang terjangkau. Permintaan tersembunyi adalah permintaan akan produk baru apa pun yang sukses. Sebelum produk ditawarkan, permintaannya adalah nol. Setelah ditawarkan, ada permintaan yang sudah ada. PC merupakan suatu contoh dari suatu produk dengan permintaan tersembunyi yang amat besar. Revolusi PC yang ada dicetuskan oleh Apple merupakan contoh baik sekali mengenai penyadapan pasar tersembunyi.
Permintaan yang baru mulai (incipient demand) adalah permintaan yang akan muncul bila kecenderungan yang ada sekarang berlanjut. Bila anda menawarkan suatu produk untuk memenuhi permintaan yang baru mulai sebelum kecenderungan memberikan dampak, anda tidak akan memperoleh respon pasar. Setelah kencenderungan memperoleh mempunyai peluang untuk terungkap, permintaan yang baru mulai akan menjadi permintaan tersembunyi. Contoh yang amat baik dari permintaan yang baru mulai adalah dampak naiknya pendapatan pendapatan pada permintaan akan barang-barang yang tahan lama, mobil, dan sebagainya. Anda dapat merasa yakin bahwa kalau pendapatan per kapita dalam suatu negara naik, permintaan akan mobil juga naik. Oleh karena itu, bila anda dapat memperkirakan tingkat pertumbuhan masa depan di sebuah negara, anda juga dapat memperkirakan tingkat pertumbuhan mobil di sana.
Menilai peluang pasar membutuhkan pengukuran besar pasar secara keseluruhan dan kondisi persaingan di pasar. Kombinasi total pasar dan kondisi persainganlah yang menentukan peluang penjualan untuk meraih laba. Dalam perusahaan global, perusahaan-perusahaan yang memfokuskan pada pasar yang sudah ada mula-mula harus memperkirakan besar pasar ini dan kemudian menilai daya saing keseluruhan mereka dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengukur daya tarik produk, harga, distribusi, iklan, dan cakupan serta efektivitas promosi. Kamera merupakan contoh kasus yang baik dalam hal ini. Sebelum tahun 1960, perusahaan Jerman mendominasi 35mm dengan beraneka ragam desain. Kemudian Jepang masuk pasar ini. Jepang menawarkan desain yang unggul (mereka yang pertama mengembangkan desain single-lens reflex untuk kamera 35 mm). Sekalipun mutu keseluruhan dan desain kamera Jepang paling tinggi, harga yang ditawarkan relatif rendah, distribusinya intensif, dan komunikasi paling sedikit sama baiknya dengan para pesaingnya (terutama perusahaan Jerman). Hasil dari unjuk kekuatan Jepang ini amat dramatis. Di tahun 1960 Jerman mengeksporn $42 juta dan Jepang $16 juta. Di tahun 1970 ekspor Jepang naik kira-kira 40 persen menjadi 270 persen dari ekspor Jerman selama periode tadi. Jepang terus melakukan inovasi di bidang ini dan sekarang praktis mereka memonopoli pasar.
Tabel Tiga Kategori Permintaan

Sudah Ada (existing)
Tersembunyi (latent)
Baru Mulai (incipient)
Definisi
Keperluan pelanggan terlayani oleh produk atau pemasok yang sudah ada
Keperluan pelanggan tidak terlayani oleh produk atau pemasok yang sudah ada
Keperluan pelanggan belum ada sekarang tetapi akan  muncul di masa depan bila kecenderungan ini berlanjut
Karakteristik
Dapat diukur atau diperkirakan dengan tepat
Tidak dapat diukur atau diperjkirakan dengan tepat. Akan terwujud bila kombinasi bauran pemasaran yang memenuhi kebutuhan itu ditawarkan
Contoh termasuk pasar untuk foto instan yang disadap oleh Polaroid di tahun 1947; pasar computer pribadi di tahun 1976, atau francise makanan siap saji di bekas Uni Soviet.
Bila kecenderungan berlanjut, maka akan menjadi pasar tersembunyi. Pasar ini bukan pasar yang sudah ada; tidak akan memberikan respon bila ada penawaran produk.

Tujuan pasar yang kedua dalam pemasaran internasional adalah mengidentifikasi dan memanfaatkan pasar tersembunyi. Pasar ini meyajikan tantangan yang amat berbeda dari yang disajikan oleh pasar yang sudah ada, dengan tantangan utama berupa persaingan. Tantangan untama untuk memanfaatkan pasar laten dengan sukses adalah mengidentifikasi peluang pasar. Sukses awal bukan daya saing, melainkan kemampuan mengidentifikasi peluang dan meluncurkan program pemasaran untuk memasok permintaan tersembunyi. Tentu saja, bila ada perusahaan lain yang membuat produk yang sama atau setara, diperlukan penilaian kemungkinan dan kapan kemungkinan pesaing masuk pasar tersembunyi. Contoh dari pasar tersembunyi adalah permintaan akan lemari es berukuran kecil di Amerika Serikat untuk trailer atau caravan yang dipakai berlibut. Perusahaan Eropa dan Jepang memproduksi lemari es kecil untuk pasar rumah tangga dan model yang terkecil cocok benar dengan kebutuhan para pecinta kegiatan berkemah di AS. Tipe pasar yang sama di AS berkembang untuk mobil yang subkompak. Orang ingin alat transport yang kecil dan tidak mahal, dan Detroit tidak bersedia menawarkan produk AS untuk mengisi kebutuhan ini. Perusahaan asing memanfaatkan pasar tersembunyi yang sudah ada san memposisikan diri mereka sendiri dalam pasar yang baru mulai. Karena kepemimpinan mereka dalam memanfaatkan pasar ini, peusahaan manufaktur asing kira-kira menguasai 30 sampai 35 persen pasar AS di tahun 1986.
Pasar internasional yang baru mulai adalah yang akan muncul sebagai konsekuensi dari kondisi dan kecenderungan yang diketahui.Secara internasional hal ini penting untuk tujuan perencanaan. Di negara maju, karena upah yang tinggi, di sana sudah ada pasar yang siap menyerap produk apa pun yang menghemat tenaga kerja dan dengan demikian menurunkan biaya. Karena tenaga domestik jarang dan meminta penghasilan tinggi, maka di sana terdapat pasar yang siap untuk alat rumah tangga yang menghemat tenaga kerja. Tekanan atau kekuatan yang sama berlaku di seluruh dunia. Perusahaan yang memasarkan produk hemat tenaga kerja dapat meramalkan dengan kecermatan yang cukup tinggi  kapan permintaan akan muncul dalam suatu negara saat upah dan pendapatan naik serta dapat merencankan untuk menyebarkan sumber dayanya untuk menyadap pasar ini saat mulai muncul.
Masalah Khusus dalam Riset Pemasaran Internasional
Tujuan yang baru saja diuraikan secara garis besar tadi tidak unik hanya bagi pemasaran internasional. Akan tetapi, periset pasar internasional menghadapi masalah dan kondisi khusus yang membedakan tugas mereka dari periset pasar domestik. Pertama, periset pasar internasional bukan hanya menganalisis pasar nasional yang tunggal, tetapi harus menganalisi banyk pasar nasional. Setiap pasar nasinal mempunyai karakteristik unik yang harus diperhitungkan dalam analisis. Dan untuk banyak negara, ketersediaan data terbatas. Keterbatasan ini terutama nyata untuk negara sedang kembang, dimana pelayanan statistik dan risetnya relatif sederhana.
Pasar-pasar kecil di seluruh dunia merupakan masalah khusus bagi periset internasional. Potensi laba relatif di pasar yang lebih kecil hanya memungkinkan pengeluaran yang tidak terlalu tinggi dalam riset pemasaran. Oleh karena itu, periset internasional harus merancang teknik dan metode yang menghubungkan pengeluran untuk riset dengan potensi laba dari pasar tadi. Pasar yang lebih kecil menempatkan tantangan yang lebih untuk menemukan hubungan ekonomi dan demografi yang dapat dipakai untuk memperkirakan permintaan dari informasi yang minimum dan dari riset survai yang tidak mahal yang mengorbankan beberapa ketelitian untuk mencapai hasil dalam keterbatasan anggaran riset untuk pasar yang lebih kecil.
Masalah lain yang sering dijumpai di negara berkembang adalah data mungkin diperbesar atau dipangkas untuk kepentingan politik. Misalnya, sebuah negara di Timur Tengah merevisi maraca perdagangannya dalam produk kimia dengan menambahkan 1.000 ton pada statistik konsumsinya. Negara itu melakukannya untuk mendorong investor asing mendirikan fasilitas produksi domestik. Riset konsumen dikekang oleh keengganan masyarakat untuk berbicara kepada orang asing, kesulitan yang lebih besar untuk memilih orang, dan ketiadaan telepon. Riset industrial dan konsumen kurang berkembang, walaupun biaya jasa ini jauh lebih rendah di negara dengan upah tinggi.
Lima panduan riset internasional.
1. Sebelum anda memulai riset, tanyalah diri anda sendiri 6 pertanyaan berikut ini :
a.Informaasi apa yang saya perlukan? apa yang akan saya lakukan dengan informasi itu setelah saya peroleh?
b.Dimana saya dapat memperoleh informasi ini? Apakah informasi itu ada dalam file, perpustakaan atau database on line?
c.Mengapa saya memerlukan informasi ini?
d.Kapan saya memerlukan informasi ini ?
e.Kalau dinilai dengan mata uang (rupiah, dolar, yen atau yang lain), berapa harga informasi ini bagi saya ?
f.Berapa kerugian yang saya derita jika tidak memperoleh informasi ini?
2. Mulailah dengan riset meja ( desk research ). : gunakan informasi yang ada dalam file anda sendiri, perpustakaaan, database online, asosiasi perdagangan dan sebagainya.
3. Identifikasi tipe informasi yang tersedia dari sumber luar negri.
4. Ketahuilah kemana mencari, misalnya: di kedutaan besar atau atase perdagangan Negara anda.
5. Jangan menganggap bahwa informasi yang anda peroleh dapat diperbandingkan atau akurat.
Riset Survai
Kalau data tidak tersedia dalam statistic atau studi yang diterbitkan, pengumpulan langsung perlu dilakukan. Salah satu cara yang paling penting dalam mengumpulkan data pasar adalah lewat riset survai. Riset survai termasuk mewawancarai kelompok target, misalnya, pelanggan potensial, untuk memeproleh informasi yang diingkan. Pada umumnya kuesioner penting untuk memastikan survai yang sukses. Banyak buku teks yang baik member tuntunan cara mendesain dan mengatur kuesioner. Uraian di bawah ini tidak dimaksudkan sebagai pedoman lengkap untuk menyusun kuesioner, melainkan sebagai ringkasan desain dengan penekanan khusus pada kondisi di negara berkembang.
Sebuah kuesioner yang baik mempunyai 3 karakteristik utama:
1. Sederhana
2. Membuat responden mudah menjawab & pewawancara mudah mencaat hasilnya.
3. Membuat wawancara tetap pada pokok masalah & memperoleh informasi yang diinginkan.
Untuk mencapai hal itu, prinsip-prinsip yang harus dicermati :
1.Pertanyaan unsur tunggal. Sebuah pertanyaan yang tampaknya sederhana mungkin mempunyai banyak unsur. Pertanyaan harus difokuskan pada satu unsur saja.
2.Jawaban yang diharapkan. Kalau mungkin, jawaban yang diharapkan harus didaftar pada lembar kuesioner, sehingga pewawancara dapat member tanda jawabannya. Dengan demikian dihindari tugas memberikan kode yang sulit sebagai upaya mencoba memutuskan apa yang dimaksud oleh responden dengan jawaban yang tertulis dalam kuesioner
3.Ketidakjelasan dalam pertanyaan. Pemilihan kata-kata dalam pertanyaan yang kurang hati-hati dapat menimbulkan keragu-raguan, demikian pula kalau dalam pertanyaan terdapat kata-kata yang tidak diketahui responden. Oleh karena itu, kuesioner harus diungkapkan dalam bahasa yang sederhana, sehingga responden dengan pendidikan yang relatif rendah pun dapat memahaminya.
4.Pertanyaan yang menjurus. Pertanyaan yang menjurus dan sudah menyediakan jawaban dan harus dihindari. Misalnya, “Apakah anda lebih menyukai merek X karena mutunya yang tinggi?” adalah pertanyaan yang menyediakan jawaban sendiri.
5.Pertanyaan pribadi dan mempermalukan. Ini salah satu bidang yang sulit untuk ditangani. Salah satu aturan adalah mengandalkan pada manaker lokal dan pakar yang sudah terbiasa dengan kebiasaan dan adat istiadat setempat. Akan tetapi, perlu untuk memastikan bahwa penasihat lokal tidak konservatif secara berlebihan dalam member penilaiannya mengenai apa yang dapat ditanyakan. Oleh karena itu, penggunaan beberapa orang penilai dianjurkan untuk memastikan bahwa bias tunggal tidak menentukan desain kuesioner.
6.Uji coba. Uji coba amat bernilai dalam menentukan apakah kuesioner tersebut dapat melaksanakan apa yang diinginkan. Tidak peduli betapa banyaknya pikiran dan usaha yang dicurahkan untuk memdesain kuesioner, selalu ada masalah yang tidak diantisipasi atau ketidakjelasaan yang sering kali ditemukan dalam uji coba.
Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel adalah pemilihan subset atau kelompok dari suatu populasi yang mewakili seluruh populasi. Dua metode dasar pengambilan yang dipergunakan sekarang ini adalah pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas. Dalam sampel probabilitas, setiap unit yang dipilih mempunyai peluang yang diketahui untuk diikutsertakan dalam sampel. Dalam suatu sampel acak, yang merupakan salah satu tipe sampel probabilitas, setiap unit mempunyai peluang sama besar untuk terpilih. Hasil dari sampel probabilitas dapat diproyeksikan untuk seluruh populasi dengan tingkat kepercayaan statistik.
Hasil dari sampel nonprobabilitas tidak dapat diproyeksikan dengan tingkat kepercayaan statistic. Misalnya, suatu sampel kuota adalah seleksi menurut proporsi yang diketahui ada. Karena unit yang dipilih dalam sampel kuota tidak mempunyai peluang yang sama besar atau bahkan peluang yang diketahui untuk terpilih, hasil dari sampel kuota tidak dapat diproyeksikan dengan tingkat kepercayaan statistik. Akan tetapi, bila tidak ada alasan untuk mengharapkan bahwa kuota berbeda secara signifikan, maka diasumsikan bahwa sampel akan mewakili dari karakteristik lain. Dengan demikian, hanya sampel acak atau probabilitas yang dapat membuat hasil dengan ketepatan yang dapat diukur secara statistik. Ini merupakan keunggulan utama dari sampel probabilitas. Kerugian dari sampel probabilitas adalah kesulitan memilih elemen secara acak dan luas atau atas dasar probabilitas. Sampel kuota tidak memerlukan pemilihan atas dasar probabilitas dan oleh karena itu, jauh kebih mudah diimplementasikan. Kerugian utamanya adalah kemungkinan bias yang mungkin ada dalam sampel karena ketidakakuratan asumsi semula menyangkut populasi atau karena bias yang tidak diketahui dalam pemilihan kasus oleh petugas lapangan.
Tiga karakteristik kunci dari sampel probabilitas menentukan ukuran sampel:
1.      Tingkat kesalahan pengambilan sampel yang diizinkan, e.
2.      Tingkat kepercayaan yang diinginkan dalam hasil sampel. Dalam arti statistik tingkat kepercayaan dinyatakan dalam besar peluang 100 percobaan bahwa hasil yang diperoleh sehubungan dengan peluang itu. Kepercayaan biasanya dikehendaki pada tingkat 99 persen dan dinyatakan dalam tiga standar kesalahan, t
3.      Jumlah variasi dalam karakteristik yang diukur. Ini dikenal sebagai deviasi standar, s
Rumus untuk menghitung banyaknya sampel adalah:
n =
n = banyaknya sampel
t = batas kepercayaan yang dinyatakan dalam standar kesalahan (tiga standar kesalahan = 99 persen kepercayaan)
s = deviasi standar
e = kesalahan yang diizinkan.
Karakteristik penting rumus ini dari sudut pandang pemasar internasional adalah bahwa besarnya
            sampel, n, tidak merupakan fungsi dari ukurannya. Dengan demikian, suatu sampel probabilitas di Tanzania memerlukan ukuran sampel yang sama dengan yang diperlukan di Amerika Serikat bila standar deviasi dalam kedua populasi tersbut sama. Ini adalah alasan mendasar skala ekonomi dari riset pemasaran di pasar yang lebih besar.
Suatu sampel kuota didesain dengan mengambil suatu karakteristik yang diketahui dan memasukkan responden dalam sampel dengan proporsi yang sama seperti keadaannya dalam karakteristik yang diketahui. Misalnya, populasi mungkin dibagi dalam enam kategori menurut pendapat sebagai berikut.
            Persen populasi                       10%     15%     25%     25%     15%     10%
            Pendapatan setiap bulan         0-10     10-20   20-40   40-60   60-70   70-100
Bila diasumsikan bahwa pendapatan merupakan karakteristik yang dapat membedakan secara memadai populasi untuk tujuan studi, maka suatu sampel kuota akan mengikutsertakan responden yang dengan tingkat pendapatan yang berbeda dalam proporsi yang sama dengan keadaan dalam populasi, artinya, 15 persen dengan pendapatan bulanan dari 10-20, dan seterusnya.


Sumber: Manjemen Pemasaran Global, Warren J.Keegan

Analisis Iklan Indomie

IKLAN INDOMIE
Iklan indomie pada tahun 2001 dibintangi oleh chairul tanjung, jovanka mardova, dan okky lukman. Iklan indomie kriuk dibintangi 3 diva.iklan indomie versi selera indonesia dibintangi pemuda pemudi dari berbagai daerah yang menggunakan baju adat.versi “ini ceritaku, apa ceritamu?” diambil dari kisah mahasiswi bernama viera yang tinggal di italia. Iklan indomie juga pernah dibintangi oleh anak-anak. Yang terbaru iklan indomie versi taste of Asia dibintangi orang korea.

Jingle Indomie (Dari Sabang Sampai Merauke)
Bait pertama:
Dari sabang sampai merauke
Dari miangas sampai pulau rote
Indonesia tanah airku
Indomie seleraku...
Bait kedua:
Dari desa sampai ke kota
Dari gurun sampai pegunungan
Indonesia tanah airku
Indomie seleraku
Bait ketiga:
Indomie, indomie seleraku..
Indomie dari dan bagi Indonesia

-jingle indomie versi ramadhan
Hari ini kita puasa
Menjalankan perintah agama
Belajar taat, jalankan ibadah
Bertakwa, hidup beriman

-jingle indomie versi idul fitri
Hari ini hari yang fitri
Kita rayakan kemenangan
Minal aidzin wal faidzin
Maafkan lahir dan batin

-jingle indomie versi berbagai bahasa
Kitorang samua pe unik
Saya, ko, deng dia tra sama
Bahat bahaso dohot adatta
Mewarnoi negeri kito
Dades manten irage malenan
Pareng mawon kito mboten sami
Pancen leres kito benten
Tetapi satu hal kita sehati
Indomie indomie pilihanku
Satu selera untuk semua
Indomie....seleraku...

·         Iklan indomie dengan statement yang gampang diingat “indomie seleraku”. Lirik jinglenya yang sederhana memudahkan masyarakat untuk hafal liriknya. Iklan dengan kemasan “dari sabang sampai merauke” dikemas dengan indah dan berisi pesan yang mengajak agar membeli produk indomie.
·         Adapula iklan indomie yang menggambarkan tentang keadaan penduduk serta kekayaan alam dari sabang sampai merauke. Iklan ini menggunakan berbagai macam suku dengan kebudayaan masing masing. Pesan yang ingin disampaikan oleh si produser melalui iklan ini tersampaikan dengan baik kepada konsumen, yaitu walaupun bangsa indonesia merupakan bangsa yang terdiri atas banyak suku,adat istiadat,agama dan sebagainya. Namun dapat dipersatukan oleh produk indomie yang sudah dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia.
      Iklan ini sangat menarik dan juga kreatif  karena memiliki jingle yang sesuai dengan tema,audionya menarik. Seluruh aspek-aspek pendukung dalam iklan ini sangat pas. Banyak konsumen yang kagum karena iklan ini terlihat Indonesia banget. Dan tentunya  juga bisa menaikkan penjualan produk indomie.
·         Iklan indomie dengan bintang iklannya anak kecil, memberi pesan bahwa indomie disukai bukan hanya orang dewasa. Namun anak anak juga menggemari produk indomie. Disini indomie mengajak untuk semua kalangan memilih mie dari produk indomie.
·         Iklan indomie dengan statement “ini ceritaku apa ceritamu?”. Kalimat yang sangat simple dan mudah diingat. Iklan ini melibatkan partisipasi dari masyarakat pecinta indomie dengan menceritakan suatu kisah tentang pengalaman berhubungan dengan indomie yang tentunya sangat menarik untuk didengar. Iklan dengan konsep ini sangat meyakinkan dan sangat persuasif untuk mempengaruhi konsumen. Iklan tersebut juga banyak mendapat respon terutama di internet. Banyak yang menuliskan kisahnya, tapi ada juga yang memplesetkannya menjadi kisah yang lucu.
·         Iklan terbaru indomie versi “taste of Asia”. Menggunakan bintang iklan orang korea, ini dilakukan supaya indomie dapat bersaing di pasar internasional. Dan menarik konsumen dari luar negeri untuk membeli produk indomie.
Lumayan menarik konsumen dalam negeri untuk mencoba varian rasa terbaru dari Indomie yang terispirasi dari masakan terkenal dari berbagai negara di Asia.

Puisi

Saat kedekatan menjadi harapan
Dan bilang aku adalah jawaban atas semua pertanyaan,
Alasan segala hal terbaik dalam hidup,
Kenyataan bagi mimpi-mimpi, kekuatan saat kau meragu
Buat cinta yang tadi rendah mulai meninggi lewati batas normal
Lalu meluruh seperti candu
Buatku terpaku tak berkutik dengan premismu
Melesat ku ke dimensi khayal dan coba meramal
Kau yang kini datang membuka luka dengan rengek kehausan
Ajak aku mandi cinta main perasaan
Yang tak lama akan menjauh perlahan dengan jutaan alasan
Setelah ku sembuhkan dahaga cintamu yang meronta gila
Sirna saat habis manisku
Ketakutan muncul bagai penyelamat
Perannya yang menjadi pembatas sadarkan bahwa
Cintaku yang hanya berupa pikiran
Cuma bisa menerka tanpa sanggup alami kecewa
Karna ku yakin apa yang ku ingin, tau apa yang ku tuju
Akan ku pertaruhkan semua untuk yang ku anggap benar
dan kau bukan kebenaran, kau adalah kesalahan

Sabtu, 03 Juni 2017

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BAHASA INDONESIA


Indonesia merupakan negara besar yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau. Dengan banyaknya pulau ini mengakibatkan banyaknya keanekaragaman di Indonesia, seperti agama, suku, ras, budaya dan bahasa. Bahasa sangat penting untuk komunikasi, setiap hari pasti kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Untuk di Indonesia terdapat kira-kira 746 bahasa daerah yang tersebar di penjuru negeri ini, contohnya bahasa jawa, sunda, madura, batak dan masih banyak lagi. Banyaknya bahasa yang dimiliki Indonesia, diperlukan bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Selain itu bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dari republik Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia diresmikan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Sejak lahir kita sudah mengenal bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu. Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Meskipun bahasa Indonesia dipahami dan dituturkan oleh 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia bukan bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Yang menjadi bahasa ibu bagi sebagian besar warga Indonesia adalah salah satu dari 746 bahasa yang ada di Indonesia.
Bahasa Indonesia dianggap relatif mudah, bahkan dasar-dasar untuk berkomunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Berikut ini adalah kelemahan dan kelebihan bahasa Indonesia :
Kelemahan Bahasa Indonesia :
1.      Bahasa yang cukup sulit dipelajari bagi orang luar negri
2.      Penggunaan bahasa Indonesia yan baku membuat pemikiran seseorang terhadap kita menjadi kaku
3.      Banyaknya aturan-aturan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya.
4.      Adanya ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia, sehingga kita harus memahami apa arti ungkapan tersebut. Contoh: tangan kanan = orang kepercayaan.
5.      Sulit untuk dipromosikan sebagai salah satu bahasa internasional, karena kita masih tertinggal dalam beberapa bidang seperti teknologi dan ekonomi, yang mana dua hal tersebut merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional.
Kelebihan Bahasa Indonesia :
1.      Cukup mudah dipelajari oleh masyarakat sendiri
2.      Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang beaik dan benar kita dapat mengetahui berbagai jenis ragam bahasa
3.      Dapat menggunakan bahasa sesuai dengan wadahnya (dengan siapa kita berbicara)
4.      Berbahasa Indonesuia membuat kita tahu jati diri kita
5.      Sebagai pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa
6.      Sebagai peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7.      Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah
8.      Sarana pengembangan penalaran, dan sarana pemahaman beragam budaya Indonesia.