Kali
ini saya akan sedikit mengulas tentang jajanan yang dulu pernah terkenal di
jaman nya. Siapa yang tak kenal jajanan seperti kue pancong, kue cubit, dan
martabak. Sebenarnya martabak dari dulu sampai sekarang masih eksis. Namun kali
ini yang membuat berbeda dan makin hits adalah jajanan ini “disulap” sedemikian
rupa sehingga anak muda jaman sekarang tertarik untuk memakannya. Maksud
disulap disini adalah jajanan tersebut diubah tampilan, rasa, dan juga toping
yang dibuat bermacam-macam sesuai dengan perkembangan jaman saat ini. Tak heran
sejak tahun 2015, jajanan jadul ini naik daun kembali.
Contoh
rasa yang digunakan adalah greentea, redvelvet, buble gum. Sedangkan untuk
toping, banyak pedagang yang memakai keju, kitkat, toblerone, dan marshmallow
untuk menambah rasa jajanan tersebut serta mempercantik tampilannya. Untuk tampilan
tidak usah diragukan lagi, yang pasti makin ciamik dan selera makan dijamin
langsung tinggi deh. Jaman dulu jajanan ini sering kita jumpai dijual dengan
menggunakan gerobak. Namun lain dulu lain sekarang, jajanan tersebut saat ini
dijual di kedai atau cafe yang dilengkapi dengan ac, wifi, tempat yang nyaman
dan hal itu membuat para konsumen betah berlama-lama disana. Respon baik para penikmat kuliner terlihat dari menjamurnya kedai atau caffe yang menyajikan jajanan ini.
Buat
mengingatkan kalian semua, saya akan memperlihatkan jajanan tersebut yang sudah
berhasil “disulap”.
1.
Kue
Cubit
Perbedaan kue cubit
dahulu dan sekarang. (Google.com)
Dari dulu sampai
sekarang kue cubit masih terlihat imut. Hanya saja saat ini ditambah
berbagai
rasa agar makin menarik.
2.
Kue
Pancong
Sumber foto: google.com
Terlihat
perbedaannya kue pancong saat ini ditambah es krim dan toping diatasnya. Perpaduan
yang sangat pas. Tampilannya pun makin menarik.
3.
Martabak
Martabak manis
(Google.com)
Kalau
untuk makanan ini sih mau toping apa saja pasti akan tetap enak. toping legendaris seperti
coklat kacang saja, sudah membuat kita ngiler. Apalagi martabak yang sedang
hits dengan 8 toping berbeda, makin membuat kita tak sabar untuk memakannya.
Kalau pembaca lebih
suka toping legendaris atau toping kekinian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar